Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 00:19:37【Sehat】435 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Konter bahan makanan sehat di pusat belanja.(Freepik)Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ek

Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi, banjir, kekeringan, dan sengatan panas bisa berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Penularan penyakit tular vektor seperti demam berdarah, chikungunya, dan leptospirosis serta penyakit yang dipicu oleh pencemaran air seperti diare, disentri, dan tifus berpeluang meningkat semasa kondisi cuaca ekstrem.
"Penting untuk menyiapkan asupan makanan dan suplemen yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar ngak mudah sakit," kata dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R kepada ANTARA pada Senin.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) itu menyampaikan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh.
"Makan makanan bergizi seimbang dengan banyak sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian," kata dr. Faisal, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Ia mengangakan bahwa konsumsi makanan yang kaya vitamin C juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin C terkandung dalam buah-buahan seperti jambu, jeruk, stroberi, tomat, mangga, dan nanas serta sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan bayam.
Asupan vitamin D juga penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, mencegah peradangan, serta meningkatkan kesehatan tulang dan gigi.
Makanan sumber vitamin D antara lain ikan salmon, ikan tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, dan buah jeruk.
Baca juga: Kebiasaan makan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah diabetes
Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan nutrisi seimbang, menurut dokter, penting pula untuk memastikan tubuh selalu terhidrasi dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh semasa kondisi cuaca ekstrem.
Kebutuhan cairan orang dewasa sekitar 30 sampai 35 mililiter per kilogram berat badan. Dengan demikian, orang dengan berat badan 60 kilogram punya kebutuhan cairan antara 1,8 liter sampai 2,1 liter.
Dokter Faisal juga menyampaikan pentingnya mengupayakan tubuh punya waktu istirahat antara tujuh sampai delapan jam sehari.
"Istirahat cukup minimal 7-8 jam per hari agar tubuh bisa pulih dan memperkuat sistem imun," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan bahwa wilayah Indonesia berpeluang menghadapi kondisi cuaca ekstrem mulai dari akhir Oktober 2025 hingga awal November 2025.
Pada masa peralihan musim kemarau menuju musim penghujan ini, hujan lebat dan angin kencang berpeluang terjadi di wilayah Indonesia.
Baca juga: Siasat membiasakan anak menerapkan pola makan sehat
Baca juga: Jadwal sarapan konsisten penting untuk penuaan yang sehat
Suka(2)
Artikel Terkait
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas
- DKI kemarin, kapal tenggelam hingga Pramono tolak atlet Israel
- SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan
- Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
- Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili
- Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata
- Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari
- Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar

Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan

1.200 paket sembako disalurkan kepada penyintas kebakaran Tangki

Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar

Kiat merawat kompor di rumah agar awet

UNRWA: Stok pangan cukup penuhi kebutuhan warga Gaza hingga tiga bulan

Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan

Konsumsi gluten bagi yang alergi berisiko picu kerusakan pencernaan